PUISI | TEMAN DAN KEHILANGAN


TEMAN DAN KEHILANGAN

Ini cerita tentang kita yang takut kehilangan
Cerita tentang kita yang takut ditinggalkan
Kau bilang bahwa kau merasa takut,
Kehadiranku yang membuatmu nyaman
Perlahan-lahan memudar
Perlahan lahan menghilang dan tak pernah kembali
Begitu juga denganku
Kau mungkin tak menyadarinya
Itulah alasanku tak pernah memanggil namamu

Aku juga merasa takut
Jika semakin jauh kita melangkah
Kita akan semakin berpisah

Ada kalanya aku merasa kau begitu jauh
Ada masanya dimana aku sangat merindukan sosokmu
Kau mungkin di depanku
Namun kau berbicara dengan bahasa yang tak kumengerti
Berbuat dengan tingkah yang tak dapat kupahami

Aku pernah ingin menyerah dan melepaskan semuanya
Aku pernah ingin melepaskan ikatan yang terjalin di antara kita berdua
Karena aku merasa tertinggal
Disaat kau berlari begitu kencang

Namun Asta pernah berkata dengan lantang
Walau tak pernah memiliki ikatan darah,
Tapi teman-teman yang kita miliki saat ini
Dan juga teman-teman yang kita akan jumpai di masa yang akan datang
Mereka semua adalah keluarga
Dan keluarga seharusnya tetap saling menjaga
Tak peduli walau terkadang perbuatan atau perkataan mereka menyakitkan
Kita tak boleh membiarkan mereka sendirian

Maka aku pun berteriak pada diriku sendiri
Masih belum!! Masih belum!!!
Aku harus bertahan dan menjagamu untuk tetap tegar
Ketika cahayamu yang terng mulai memudar
Aku harus ada di sana untuk membuatmu tetap bersinar
Tak peduli walaupun berjuta rintangan menghadang

Untukmu yang mennginspirasiku dan membantuku menemukan jati diriku yang terpendam
Aku harus ada untuk menginspirasimu juga
Disaat-saat tersulit aku seharusnya hadir
Tetapi aku merasa takut
Setelah semua rasa sakit itu
Kau justru perlahan-lahan memudar

Kau satu-satunya orang yang mendengarkan setiap kata yang terucap dari bibirku
Tak peduli seberapa membosankannya itu
Kau yang ingin menjadi temanku
Tanpa takut akan kehadiranku

Sama halnya seperti jincuriki
Aku ditinggalkan, aku terbuang, aku sendirian
Semua memandangku dengan mata-mata penuh kebencian itu
Mata-mata yang iri dan dengki
Hati-hati yang tak henti-hentinya mencaci

Mereka menganggapku tidak pantas
Dengan mata melecehkan mereka berkata
Seekor serangga sepertiku
Tak berhak menjadi sesuatu
Merka berpura-pura tersenyum palsu
Dan berusaha menghancurkanku

Namun kau satu-satunya yang hadir
Dan berkata akan mengubah segalanya
Kau berkata kita harus membuktikan
Dengan pencapaian kita
Untuk membungkam mulut mereka

Maka aku ingin mengatakan hal yang sama padamu
Pada kau yang sekarang merasa goyah dan ragu
Perubahan ada di tangan kita
Dan jika mereka ingin menertawakan, maka tertawakan saja
Karena yang mampu memilih hari esok
Hanya dirimu seorang
Maka ayo kita lampaui
Apa yang telah kita raih hari ini

Jangan risau! Jangan khawatir!
Aku tak akan meninggalkan temanku sendirian
Tak peduli apa yang orang pikirkan

amelia

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar