Sudah impian setiap penulis untuk bisa menerbitkan bukunya sendiri. Di era digital seperti sekarang, persaingan dalam menerbitkan buku semakin sulit. Maka dari itu, banyak penulis yang memutuskan untuk mencetak bukunya secara mandiri atau sering juga disebut self-publishing. Apabila kamu tertarik menerbitkan naskah yang sudah kamu tulis secara mandiri, yuk simak ampai habis!
Sebelum masuk ke pembahasan, kamu perlu tahu dulu apa perbedaan penerbitan secara mandiri dan penebitan buku mayor atupun indie (penerbit minor). Penerbut mayor adalah perusahaan penerbitan buku yang udah memiliki nama brand dan skala penerbitan yang luas. contohnya seperti Gramedia, Erlangga dan lain sebagainya. Untuk menerbitkan buku melalu penerbit mayor yang perlu kamu lakukan hanyalah mengirimkan naskah dan menunggu, apabila diterima, urusan menata layout naskah, buat design cover, hingga promosi dan penjualan buku akan diurus oleh pihak penerbit.
Sedangkan untuk penerbit minor atau indie biasanya selain
lingkup pasarnya yang lebih kecil juga fasilitas yang diberikan biasanya lebih
sedikit. Tapi sebagai penulis, kamu jadi lebih memiliki kuasa dan kendali penuh
terhadap naskah yang telah kamu publikasikan. Selain itu, persaingan menerbitkan
buku melalui penerbit indie lebih sedikit. Namun, sama seperti penerbit mayor setiap
penerbit indie biasanya juga memiliki kategori/kriteria yang diterbitkan,
apakah naskahmu tergolong naskah ilmiah, populer atau naskah ilmiah populer.
Jika kamu mau
menghindari semua aturan yang ada dalam lembaga penerbitan maka self-publishing adalah pilihannya. Berikut adala hal-hal yang
perlu kamu perhatikan apabila ingin menerbitkan buku secara mandiri
1.
Siapkan
Naskah
Sebelum menerbitkan buku pertama kamu tentunya harus punya naskahnya terlebih dahulu. pastikan naskah yang kamu miliki kulaitas yang baik dan mengangkat topik yang menarik. Sama seperti barang dagangan lain, semakin unik sebuah buku maka semakin mudah pula buku dapat terjual ke pembaca. Pastikan bukumu juga sudah diedit sebelum dicetak. Pastikan tanda baca, penulisan dan penempatan kalimat. Hal ini bisa kamu lakukan sendiri atau juga meminta bantuan orang lain untuk melakukan proofreading.
2.
Buat
Design Cover Buku dan Layouting
Bayangkan kamu masuk ke dalam sebuah
toko buku, tanpa berniat membeli sebuah buku. apa yang bisa menarik perhatianmu
dalam membawa pulang sebuah buku? Kebanyakan
orang akan menjawab design sampul buku. Sampul memang tidak menjamin isi
kualitas buku, namun sampul adalah salah satu “jendela” dari sebuah buku. untuk
penulis terkenal mungkin sudah tidak lagi mengkhawatirkan lagi tentang sampul
tapi apabila kamu masih baru dalam dunia penulisan cover yang menarik dapat
membantumu menarik perhatian pembaca. Kamu bisa membuat design buku sendiri
ataupun meminta bantuan pada ahlinya dengan menyewa jasa designer grafis.
Selain cover, kamu juga harus memastikan format naskah kamu tersusun serapi mungkin. Tentukan apakah kamu mau memberikan ilustrasi atau tidak kedalam buku mu. Lalu tentukan juga jenis format halaman serta font yang akan kamu gunakan dalam bukumu. Hal ini akan membantu pembaca menyelesaikan bukumu dan kemungkinan membuat mereka akan membaca karyamu yang lain.
3.
Siapkan
Modal
Sebelum menerbitkan naskah menjadi buku, kamu tentunya juga perlu menyiapkan modal untuk biaya percetakan dan proses penerbitan lainnya. Jumlah uang yang disiapkan juga beragam tergantung percetakan yang kamu pilih, jenis kertas dan jumlah buku yang akan kamu cetak. Bandingkan biaya cetak yang ditawarka oleh percetakan dan pilih yang paling sesuai denganmu.
4.
Pengurusan
ISBN
Apakah kamu memerlukan ISBN sebelum menerbitkan buku? sebenarnya ini adalah opsi pilihan. ISBN akan membantu bukumu dagar dapat dikenal luas dan diakui. Namun sifatnya tidak wajib. Apabila kamu merasa bukumu perlu untuk memiliki lisensi ini maka kamu dapat meminta bantuan pihak ketiga utuk mendapatkan lisensi ini. Biaya yang diperlukan untuk pengurusan lisensi ini juga berbeda-beda tergantung agen penerbit yang kamu gunakan.
5.
Menghubungi
Percetakan
Setelah tahapan diatas kamu lakukan, langkah selanjutnya adaah menghubungi percetakan. Pastikan reputasi percetakan yang kamu pilih sudah terjamin. Selain itu cek juga kelengkapan produk yang ditawarkan. Dan tentunya cek kualitas hasil produksi. Kamu bisa meminta percetakan untuk mencetak sampel terlebih dahulu sebelum melakukan pemesanan cetak dalam jumlah besar.
6.
Tentukan
Harga
Ada hal-hal yang kamu pertimbangkan sebelum
kamu menentukan harga jual satuan bukumu .
·
Cost
Production dan Survei pasar
Agar bisa menghasilkan profit maka
pastikan harga jual seluruh bukumu lebih banyak dari biaya yang kamu keluarkan selama
mencetak. Selain itu kamu juga bisa membandingkan harga dengan buku-buku lain
yang serupa dengan bukumu dan menghitung rata-ratanya.
·
Target
market
Sama seperti barang dagangan lainnya kamu juga harus
tahu target market kamu adalah pembaca yang semacam apa. Rentang usia pembaca
hingga demografi pembaca dapat mempengaruhi apakah bukumu akan terbeli atau
tidak oleh para pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar