HIDE
Sebuah gedung pencakar langit berdiri kokoh
menantang angkasa. Tubuhnnya yang tak aus termakan usia tersapu kabut yang
menyelimuti kota. Seorang gadis kecil dan kakaknya berdiri di depan pintu. Si
gadis menggenggam erat tangan kakaknya yang memakai setelan jas rapi. Mata
coklatnya yang indah mengerjap-ngerjap. Sementara sang kakak menyisir rambutnya
perlahan. Mereka berdua nampak begitu serasi.
Sang kakak membuka pintu kaca di
depannya dan hendak melangkah masuk. Namun si gadis kecil tetap berdiri didepan
pintuk tak mau bergerak seincipun.
“Ada apa?” tanya sang kakak
sabar.
Wajah adiknya mungkin tidak
berubah. Namun kedua mata coklatnya nampak berubah menghitam, berkilat sekejap,
menatap nanar. Ada hal tersembunyi yang ia rasakan. Sesuatu yang tak bisa dirasakan
apalagi dilihat oleh kebanyakan orang. Tapi dia bisa melihatnya dengan jelas.
Seolah ia menyaksikannya dari balik kaca bening.
Gadis itu mendesah perlahan.
Kedua mata indahnya terpejam. Gulungan awan kelabu berarak di atasnya.
Mengahalangi langit biru dan cahaya dari sang surya. Wajah si gadis kecil
nampak memancarkan kesuraman. Juga pancaran rasa takut yang amat sangat
kentara.
Dimasa lalu, lebih dari lima
puluh tahun silam. Tempat ini adalah salah satu saksi bisu dari kekejaman
kekuasaan pemerintah pada mas itu. Para aktifis ataupun para penentang
kebijakan nonrakyat pemerintah. Ataupun para penjilat yang tak mau menjaga
lidahnya akan dieksekusi dengan cara keji di tempat ini. Tak seorangpun yang
tahu. Di balik megahnya gedung yang berdiri, tersimpan kebencian dari
drah-darah yang tumpah. Dari jiwa-jiwa yang penuh amarah. Pemilik sekarang
mendapat bangunan ini sekaligus tanahnya dari lelang dengan harga cuma-cuma.
Jadi siapa peduli?
Bagaikan tumbal bagi para pemuja
setan, darah dar jiwa-jiwa yang hilang itu menjadikan tempat ini menjadi
incaran banyak orang dimasa mendatang. Tempatnya yang strategis memudahkan
semua urusan para penghuninya. Baik para karyawan maupun para pemilik usaha.
Bangunan yang memiliki tabir kelam itu kini berubah menjadi perkantoran paling
termahsyur di seluruh negeri. Banyak orang berlomba-lomba memasukinya. Tanpa
mengetahui apa yang tersembunyi dibalik tabir indahnya.
Namun gadis kecil itu istimewa.
Dia bisa melihat masa lalu dari hal-hal di sekitarnya. Dia mengetahui apa yang tersembunyi
di balik wajah-wajah penuh tipu daya.terkadang dia juga merasa lelah. Dan
terkadang dia juga takut. Dia memiliki hal spesial yang tak dimiliki oleh orang
lain. Membuatnya memikul beban tanggung jawab yang berbeda dari orang di
sekitarnya.
Kakaknya memeluk tubuh mungil
gadis kecil itu yang menggigil. Dia mengalami hal yang tak mampu di ungkapkan
dengan kata-kata. Sebagai seorang kakak laki-laki , dia hanya bisa menabahkan
hati saudarinya yang goyah. Dia hanya mampu menrasa peduli yang menghangatkan.
Meski entah apa itu mampu menyingkirkan sihir beku dihatinya.
“Jangan takut, aku selalu di
sini. Percayalah! Aku tak akan pernah membiarkan sesuatu terjadi padamu atau
juga pada diriku. Kita tak akan terpisahkan selamanya. Aku janji itu!” bisik
sang kakak sengit ditelinga adiknya.
Kali itu dia mau beranjak dari
tempatnya. Sembari menggandeng tangan kakaknya, dia melangkah masuk ke tempat
baru yang akan mengubah hidup mereka selamanya. UK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar